Jakarta, Hallopost.com – Tim gabungan Satpol PP melakukan operasi razia bersama BPPOM di Jembatan Tinggi dan Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (27/10/25).
Kasat Pol PP Jakarta Pusat, Tumbur Parluhutan Purba dikenal sebagai pemimpin lapangan yang tak segan turun langsung bersama anggotanya dalam setiap operasi, terutama di kawasan rawan seperti Tanah Abang, Bongkaran, dan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM). Dalam pandangannya, tugas Satpol PP bukan sekadar menertibkan, tetapi juga melindungi masyarakat.
“Kami bukan hanya menertibkan, tapi juga melindungi masyarakat dari ancaman yang bisa merusak masa depan generasi muda,” ucapnya.
Purba memimpin langsung operasi besar di kawasan Tanah Abang, fokus pada para pengedar dan penjual obat terlarang, hasilnya petugas berhasil mengamankan 3.264 butir obat keras tanpa izin edar serta lima senjata tajam dari lokasi.
“Barang bukti terdiri dari 800 butir Trihexyphenidyl, 1.839 butir Tramadol, dan 625 butir Heximer. Semua barang bukti beserta para terduga pelaku telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut,” terangnya.

Purba menjelaskan dalam razia ini para pelaku yang terjaring ada 10 orang dan merekapun langsung dibawa ke ruang Serbaguna Besar, Kantor Walikota Administrasi Jakarta Pusat.
“Kawasan Tanah Abang adalah wajah ibu kota. Kami ingin menegakkan ketertiban dan memastikan Jakarta Pusat bebas dari aktivitas ilegal,” jelasnya.
Purba melanjutkan dengan memberi motivasi sebelum turun ke lapangan, menekankan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan empati terhadap masyarakat.
“Kami mengedukasi generasi muda agar menjauhi penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Menurutnya, menjaga ketertiban bukan hanya dengan penindakan, tapi juga pembinaan. Kami ingin generasi muda Jakarta menjadi generasi emas, sehat, cerdas, dan berkarakter. Itu tanggung jawab kita semua,” lanjutnya.
Purba menegaskan Satpol PP Jakarta Pusat terus bertransformasi menjadi satuan yang modern, tangguh, dan dekat dengan masyarakat.
“Bukan hanya menegakkan aturan, tetapi juga menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan publik terhadap pemerintah kota. Bahwa ketegasan dan kepedulian bisa berjalan beriringan, bagaimana aparat penegak ketertiban dapat menjadi pelindung rakyat sekaligus inspirasi bagi generasi muda ibu kota,” tegasnya. (*)








