Selain Mencabut Tunjangan DPR RI, Prabowo Pastikan Kasus Brimob Tabrak Ojol Dilakukan Dengan Cepat dan Transparan

Konferensi Pers Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Minggu (31/08/25). (Dok Kemensekneg)

Jakarta, Hallopost.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya transparansi dalam proses pemeriksaan terkait insiden yang melibatkan tujuh anggota Brimob dan pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) yang terjadi pada Kamis (28/08/25) malam.

Presiden meminta agar penyelidikan dilakukan secara cepat dan terbuka sehingga masyarakat dapat mengikuti jalannya proses dengan jelas.

“Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini Kepolisian RI telah melakukan proses pemeriksaan,” jelasnya dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Minggu (31/08/25).

Presiden menegaskan bahwa kecepatan dan keterbukaan sangat penting demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.

“Ini telah saya minta dilakukan dengan cepat, dengan transparan, dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik,” tegasnya.

BACA JUGA  Kolaborasi Satgas Mobile Raider- 300 Sukseskan Pelayanan Kesehatan Distrik Magumbumek, Papua

Diberitakan sebelumnya, seorang driver ojek online (ojol) bernama Affan dilaporkan meninggal dunia usai diduga terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pengamanan aksi demo buruh di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/08/25) malam.

Video amatir detik-detik rantis Brimob melindas korban langsung viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terekam jelas bagaimana rantis tersebut melindas korban. Saat itu, rantis melaju dengan kecepatan tinggi, membelah kerumunan massa di jalan.

Ada mobil rantis, kerumunan massa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat itu, terpecah. Nahas bagi korban seperti terjatuh di tengah jalan, tepat di depan rantis yang melaju kencang. Tubuhnya langsung tertabrak.

Kendaraan taktis tersebut sempat berhenti, sementara massa langsung mengepung. Bukannya mundur, rantis itu justru mengegas lagi hingga tubuh korban terseret beberapa meter.

BACA JUGA  Drs. Koni Ismail Siregar: Bersama Masyarakat Bangun Siantar Untuk Kemakmuran

Sejenak berhenti lagi, rantis lalu mengegas kembali sampai tubuh korban terlindas ban mobil berat itu. Rantis itu kabur, sementara pendemo melarikan korban ke rumah sakit.

Di potongan video lain, pendemo mengajar kendaraan taktis Brimob itu dengan menggunakan sepeda motor. Beberapa pendemo yang mengajar ada yang membawa kayu dan bambu. Beberapa kali kayu itu dipukulkan pendemo, tapi rantis tetap tidak berhenti. (*)