BATAM, HalloPost.com – Direktorat Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Kepri dikabarkan periksa dua orang yang diduga turut membantu meloloskan 3.205 Liquit Vape mengandung zat Etomidate yang merupakan obat-obatan terlarang melalui Pelabuhan Internasional Batam Center pada akhir Juni lalu.
Sebelumnya, 3.205 Liquit Vape mengandung zat Etomidate telah digelar pers rilis di Mapolda Kepri, Jumat (4/7/2025). Sejak itu publik pun mempertanyakan masuknya barang terlarang tersebut melenggang masuk, terobos seluruh pengamanan di Pelabuhan resmi Internasional Batam Center, Kota Batam.
Setelah melalui beberapa tahapan investigasi dan penggalian informasi yang dikumpulkan HalloPost terkait mulusnya barang terlarang tersebut mulai menemukan titik terang adanya dugaan kuat Corporate antara pengelola Pelabuhan Internasional, oknum aparat penegak hukum yang berada di Pelabuhan Internasional Batam Center serta transportir dan oknum Agen Kapal.
Dugaan Corrporate tersebut juga jadi sorotan tajam dari Praktisi hukum kota Batam, Jacobus Silaban yang sudah dimuat media ini pada 9 Juli 2025 dengan judul (3.205 Botol Liquid Vape Lolos Lewat Pelabuhan Resmi Internasional, Praktisi Hukum Angkat Bicara) https://www.hallopost.com/2025/07/09/3-205-botol-liquid-vape-lolos-lewat-pelabuhan-resmi-internasional-praktisi-hukum-angkat-bicara/

Bahkan, sumber HalloPost mengungkapkan bawa ada dua orang pelaku penting yang memuluskan barang terlarang tersebut dari Ponton (jetty) Pelabuhan internasional Batam Center, ironinya lagi barang terlarang itu tidak melalui jalur X-ray Bea Cukai pelabuhan.
“kalau lihat vidio cctv itu kan dijemput dengan dua orang itu, ya… WR dan AM dijemput langsung dari kapal lalu dibawa ke Pos KSOP, jadi tidak lewat melalui jalur X-ray Bea Cukai, makanya aman,” bebernya dengan memohon agar namanya tidak dicatut dalam pemberitaan, Selasa (8/7/2025).
Dimana, WR merupakan oknum P3K KSOP Batam yang bertugas di Pelabuhan Internasional Batam Center pada saat itu, namun saat ini berpindah tugas di Pelabuhan Punggur, Nongsa. Terkait perpindahan itu juga disampaikan oleh Syahrul bahwa dari jauh hari sudah ada rencana. “Dari jauh hari juga sudah di sondingkan ada rencana mutasi,” ujar Syahrul saat diwawancarai di kantornya, Jumat (18/7/2025).
Bukan hanya itu, WR juga disebut-sebut orang kepercayaan Erik Mario Sitohang (EMS) Oknum KSOP Batam yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh Dirresnarkoba Polda Kepri.
Selain itu, AM selaku Kepala Operasional Agen PT Pelayaran Anugrah Samudra Mas (PT PASM) yang bertugas di Pelabuhan Internasional Batam Center diduga turut serta membawa satu koper berisi 3.205 Liquit Vape mengandung zat Etomidate dari Negara Malaysia Menuju Pelabuhan Internasional Batam Center, Kota Batam.
Dari durasi video rekaman cctv yang sampai ke redaksi HalloPost juga memperlihatkan bahwa ke dua oknum tersebut berjalan saling beriringan, AM membawa Koper besar berwarna hitam yang diduga kuat berisi 3.205 Liquit Vape mengandung zat Etomidate pada hari Kamis, (26/6/2025) sore pukul 19:22 wib.

“Lewat Pintu Dora Emon,” timpal sumber media ini. Dengan penasaran yang dimaksud sumber, Awak media ini kembali menanyakan maksud pintu tersebut. “Pintu khusus yang bisa langsung keluar masuk orang-orang khusus,” cetusnya lagi.
Tidak sampai disitu, sumber tersebut juga sempat membedakan pada saat kepemimpinan PT Synergy Tharada sangat berbeda dengan keamanan yang dikendalikan PT Metro Nusantara Bahari saat ini.
“Dulu waktu PT Synergy, masih lumayan ketat kalau mau melintasi jalur pintu khusus, tapi sekarang pejabat bisa keluar masuk lewat pintu itu,” bebernya lagi.
Hingga pada Kamis Minggu lalu, (31/7/2025) WR dan AM dikabarkan diperiksa oleh Dirresnarkoba Polda Kepri. Hal itu dibenarkan oleh Kasubag Hukum dan Hubungan Masyarakat Kantor KSOP Khusus Batam, Syahrul Bahri kepada media ini.
“Hari kamis sekitar jam 09.00 diperiksa, yang jelas saya dapat info sudah bekerja seperti biasa,” ujar Syahrul, Senin (4/8/2025).
Lain halnya Direktur PT PAMS, Aneng saat dihubungi awak media ini belum memberikan tanggapan apapun terkait keterlibatan AM yang merupakan Kepala Operasional PT PAMS yang berada di pelabuhan Batam Center, namun beliau hanya membalas chat dengan memberikan Stiker.
Demikian juga Dirresnarkoba Polda Kepri, Kombes Anggoro Wicaksono saat dikonfirmasi tidak merespon sama sekali. Hal yang sama dilakukan Kepala Bidang Humas Polda Kepri, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad hingga berita ini dipublikasikan belum menanggapi konfirmasi HalloPost.
Hingga kini, Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Center, PT Metro Nusantara Bahari belum memberikan keterangan resmi terkait ribuan liquid etomidate tersebut.
Redaksi








