UMKM Meranti Bertahan di Tengah Perlambatan Ekonomi dan Ketimpangan Sektor Produktif

Foto : Ilustrasi/Redaksi Hallopost. Farhan H

Kepulauan Meranti– Meski pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti naik menjadi 4,81% pada 2023, angka kemiskinan masih tinggi di angka 22,98%, menurut data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi belum sepenuhnya dirasakan merata oleh masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan masyarakat sektor primer.

Sektor Pertanian Masih Rentan

Sebagian besar masyarakat Meranti masih bergantung pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan—sektor yang menyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), namun masih mengalami kendala klasik seperti akses pasar, teknologi terbatas, dan fluktuasi harga komoditas seperti sagu dan kelapa.

UMKM Jadi Andalan, Tapi Belum Naik Kelas

Di tengah tekanan ekonomi, UMKM lokal mulai mengambil peran penting. Berbagai usaha berbasis sagu, kelapa, hingga hasil laut mulai berkembang. Namun pelaku UMKM masih menghadapi hambatan seperti keterbatasan modal, digitalisasi, dan kelembagaan koperasi yang belum kuat.

BACA JUGA  Pelaku Pengedaran Uang Palsu di Batam Dibekuk Polisi

Butuh Langkah Strategis

Tren penurunan angka kemiskinan dari 26,93% (2019) ke 22,98% (2023) memang menunjukkan progres, namun tanpa intervensi struktural terhadap UMKM dan sektor produktif, risiko ketimpangan ekonomi tetap tinggi.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Tenaga Kerja Kepulauan Meranti, T. Arifin, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong pelaku UMKM agar naik kelas melalui berbagai strategi yang lebih terarah. “Kami memberikan bantuan berupa peralatan produksi yang disesuaikan dengan jenis usaha masing-masing pelaku, agar dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja mereka. Kami juga mendorong agar para pelaku usaha memanfaatkan potensi lokal secara maksimal serta memperluas jangkauan pasar dengan memanfaatkan teknologi digital dan media massa,” ujarnya dalam konfirmasi via WhatsApp pada 6 Mei 2025.

BACA JUGA  Kapolsek Tebing Tinggi Ajak Insan Pers Jaga Kamtibmas dan Sukseskan Pilkada

Langkah ini dinilai menjadi salah satu kunci untuk membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Pemerintah daerah tidak hanya mendorong pelaku UMKM bertahan, tetapi juga menyiapkan ekosistem agar mereka bisa tumbuh menjadi unit usaha yang lebih produktif, modern, dan berkelanjutan.

“Target kami sederhana: UMKM bisa tumbuh mandiri, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat ekonomi lokal,” tutup Arifin.

 

Laporan : Farhan Hasibuan